Memahami Autoupdate System Windows 10


Artikel ini diperuntukan bagi mereka yang kadang bermasalah pada saat system windows anda terupdate, karena kadang aplikasi dan drive hardware anda belum mendukung dengan versi windows terbaru terutama display adapter (vga).
Proses autoupdate ini akan dijalankan oleh system windows secara otomatis disaat system terhubung ke jaringan internet.


Hal yang perlu dipahami pada saat proses autoupdate system windows akan menyebabkan :

1. Kuota internet anda akan banyak terpakai. Karena system akan mendownload file system terbaru dengan tujuan agar system windows mendukung nantinya disaat versi windows akan di upgrade. Kecuali anda memiliki akses internet unlimited, tentu bukanlah masalah bagi anda.

2. Karena system meminta untuk merestart secara otomatis, maka akan menghambat pekerjaan kita. Karena proses update ini dapat memakan waktu beberapa menit bahkan puluhan menit, jika kapasitas system file cukup besar.

3. Gagalnya masuk ke system windows / crash, dikarenakan windows akan mengupdate versi driver terbaru, sedangkan driver tidak mendukung dari system windows terbarunya. Hal ini juga bisa disebabkan adanya antivirus yang mendeteksi bahwa system terbaru itu sebagai virus.

4. Adanya beberapa aplikasi yang tidak dapat berjalan dengan normal.

5. Kapasitas hardisk akan berkurang dengan adanya tambahan file system yang terupgrade.

Oleh karena itu, jika proses autoupdate system windows ini dirasakan perlu dan hardware yang dimiliki sudah yang terbaru, maka anda dapat tetap menggunakan / membiarkan proses autoupdate ini berjalan secara system default yang ada.

Namun jika anda memiliki aplikasi yang terinstall cukup banyak pada komputer anda, sebaiknya anda mempertimbangkan untuk menonaktifkan proses autoupdate ini. Untuk menonaktifkan autoupdate system windows 10terbagi kedalam dua bagian :

Pertama
Dengan cara menggunakan service management console, dimana langkahnya adalah :
a. Masuk ke menu search windows pada pojok kiri bawah disamping logo windows.
b. Ketik services yang akan menampilkan menu service management console seperti di bawah ini

c. Pada bagian name pada services temukan "Window update" yang saya beri panah warna merah. Selanjutnya akan membuka Windows Update properties
d. Pada bagian startup, jika pada menu tersebut menampilkan Automatic, pilih tombol stop yang ada pada panah warna biru.
e. Pilih manual pada bagian startup type dan selanjutnya pilih Start yang ditunjukan pada panah warna hijau.
f. Tutup windows update properties dengan memilih OK.
Dengan cara ini maka proses autoupdate akan terhenti, karena hanya akan berjalan jika anda melakukan autoupdate secara manual.


Kedua :
Setelah anda melakukan bagian pertama, maka system akan mendownload file yang terbarunya. Untuk mengetahui file apa saja yang telah di download oleh system windows, maka anda dapat melakukan langkah berikut :
a. Masuk ke menu search windows seperti bagian pertama, namun ketik pada search windows tersebut dengan "windows update settings" yang akan menampilan :


b. Selanjutnya pilih view installed update history yang berada dibawah tombol Download / retry (jika anda pernah melakukan download)

c. Dengan memilih view installed update maka akan menampilkan beberapa file system yang telah terupdate, seperti yang tampak pada garis putus-putus berwarna merah. Disana anda dapat mengetahui file apa saja yang dapat anda update secara manual.

Karena biasanya jika kita memiliki aplikasi Microsoft Office, maka microsoft akan mendownload semua system office, dimana tidak semuanya system terbaru tersebut akan digunakan. Terlebih lagi microsoft office yang kita gunakan hanya sebatas Excel dan Word.

Akan tetapi jika kapasitas harddisk anda masih memiliki sisa ruang yang cukup besar dan hardware yang anda miliki tergolong pada jenis hardware terbaru, anda dapat melakukan proses autoupdate system windows anda.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk proses autoupdate system windows :


1. Jika anda memiliki dua partisi dari harddisk, usahakan agar kapasitas system harddisk lebih besar dari partisi yany lain. Usahakan agar anda memiliki perbandingan 3 : 2. Artinya jika anda memiliki hardisk dengan kapasitas hardisk 1 tera, maka minimal partisi system adalah 600GB. Dengan pertimbangan suatu waktu anda akan menambah aplikasi yang akan diinstall dan juga file didokumen yang akan disimpan di drive system secara default. Kecuali anda sebagai pengguna komputer tingkat menengah ke atas, maka anda dapat mengkonfigurasi agar file dokumen akan tersimpan di partisi lain. Yaitu dengan cara mengedit folder dokumen melalui file regedit.
Dengan konfigurasi file regedit ini, anda juga dapat mensetting penyimpanan email ke folder lain pada partisi selain partisi system.

2. Saat windows meminta restart, dan pada komputer anda terpasang antivirus; sebaiknya disable dahulu proteksi realtimenya.

3. Jangan putuskan hubungan power adapter jika anda menggunakan laptop.

Dengan tips ini semoga komputer anda tetap berjalan secara optimal dan terhindar dari crash.

Baca Juga