Bagi setiap nasabah yang menggunakan layanan internet banking biasanya untuk melakukan transaksi diperlukan sebuah persetujuan atau approve baik melalui hard token atau soft token.
Soft token adalah sebuah verifikasi dengan menggunakan handphone. Dimana token akan diinstall ke handphone dengan tujuan saat akan melakukan approve nomor pin akan terkirim ke handphone dan anda dapat memindahkan angka yang diterima ke kotak verifikasi pada internet banking yang anda jalankan.
Hardtoken
Pada prinsipnya sama dengan soft token. Alat yang berupa benda plastik yang terdiri dari layar dan tombol angka.
Dimana untuk melakukan approve anda harus memasukan pin dan tekan angka pada token sesuai angka yang tampil pada internet banking anda.
Setiap menjalankan layanan transaksi internet banking setiap bank berbeda-beda :
1. Untuk memasukan penerima transfer, anda harus mendaftarkan nomor rekening penerima terlebih dahulu. Selanjutnya anda baru dapat melakukan transfer. Berdasarkan pengalaman saya langkah ini digunakan oleh bank BCA, dan bank mandiri (Mandiri Internet Bisnis)
2. Anda dapat langsung melakukan transfer ke pihak penerima tanpa harus memasukkan nama penerima terlebih dahulu. Seperti layanan internet banking Mandiri Personal, CIMB Niaga, Commonwealth, Bank Bukopin dan mungkin ada bank lainnya yang menggunakan metode tersebut.
Setelah anda mengetahui arti soft token, hard token dan layanan internet banking, tentunya ada beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang pin dari layanan internet banking.
Setiap bank memberikan kesempatan 3 kali untuk memasukan pin saat anda akan login. Dan kesalahan pin ini berlaku bukan setiap hari. Tetapi akan dihitung saat anda mengakses layanan internet banking.
Dari kesempatan 3 kali tersebut, ada salah satu bank yang akan menghitung kesalahan saat berada pada layanan internet banking. Bank yang dimaksud adalah Bank BCA, dimana suatu waktu saya akan melakukan transfer ke penerima, yang namanya tidak terdapat dalam daftar. Akhirnya saya membuat daftar penerima terlebih dahulu. Saat itu pihak penerima adalah bank BNI 46. Karena saya tidak menemukan nama bank BNI46 dan hanya menemukan BNI, maka saya memilih bank tersebut. Dan saat diminta untuk memasukkan pin ke dalam hardtoken terdapat 6 digit belakang yang tidak sama dengan nomor rekening. Dan saat saya memasukan kode hardtoken, ternyata kode yang dimasukan salah. Dan hingga beberapa kali saya memasukan ternyata saya mendapatkan notifikasi jika mpin saya terkunci.
Akhirnya saya menghubungi halo BCA, dan menceritakan hal tersebut. Akhirnya saya mendapat penjelasan dari pihak CS, bahwa layanan klikBCA akan terkunci jika :
1. Salah 3 kali berturut-turut memasukan password
2. Salah 3 kali memasukan verifikasi pada token keyBCA.
Dengan kondisi demikian maka bagi pengguna klikBCA, jika anda mendapatkan notifikasi kesalahan dalam memasukan kode kedalam keyBCA, sebaiknya saat melakukan kesalahan 2 kali, anda perlu log out dulu dari layanan klikBCA. Dengan demikian kesalahan key akan dihitung dari awal kembali.
Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi referensi anda yang memiliki klikBCA
Soft token adalah sebuah verifikasi dengan menggunakan handphone. Dimana token akan diinstall ke handphone dengan tujuan saat akan melakukan approve nomor pin akan terkirim ke handphone dan anda dapat memindahkan angka yang diterima ke kotak verifikasi pada internet banking yang anda jalankan.
Hardtoken
Pada prinsipnya sama dengan soft token. Alat yang berupa benda plastik yang terdiri dari layar dan tombol angka.
Dimana untuk melakukan approve anda harus memasukan pin dan tekan angka pada token sesuai angka yang tampil pada internet banking anda.
Setiap menjalankan layanan transaksi internet banking setiap bank berbeda-beda :
1. Untuk memasukan penerima transfer, anda harus mendaftarkan nomor rekening penerima terlebih dahulu. Selanjutnya anda baru dapat melakukan transfer. Berdasarkan pengalaman saya langkah ini digunakan oleh bank BCA, dan bank mandiri (Mandiri Internet Bisnis)
2. Anda dapat langsung melakukan transfer ke pihak penerima tanpa harus memasukkan nama penerima terlebih dahulu. Seperti layanan internet banking Mandiri Personal, CIMB Niaga, Commonwealth, Bank Bukopin dan mungkin ada bank lainnya yang menggunakan metode tersebut.
Setelah anda mengetahui arti soft token, hard token dan layanan internet banking, tentunya ada beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang pin dari layanan internet banking.
Setiap bank memberikan kesempatan 3 kali untuk memasukan pin saat anda akan login. Dan kesalahan pin ini berlaku bukan setiap hari. Tetapi akan dihitung saat anda mengakses layanan internet banking.
Dari kesempatan 3 kali tersebut, ada salah satu bank yang akan menghitung kesalahan saat berada pada layanan internet banking. Bank yang dimaksud adalah Bank BCA, dimana suatu waktu saya akan melakukan transfer ke penerima, yang namanya tidak terdapat dalam daftar. Akhirnya saya membuat daftar penerima terlebih dahulu. Saat itu pihak penerima adalah bank BNI 46. Karena saya tidak menemukan nama bank BNI46 dan hanya menemukan BNI, maka saya memilih bank tersebut. Dan saat diminta untuk memasukkan pin ke dalam hardtoken terdapat 6 digit belakang yang tidak sama dengan nomor rekening. Dan saat saya memasukan kode hardtoken, ternyata kode yang dimasukan salah. Dan hingga beberapa kali saya memasukan ternyata saya mendapatkan notifikasi jika mpin saya terkunci.
Akhirnya saya menghubungi halo BCA, dan menceritakan hal tersebut. Akhirnya saya mendapat penjelasan dari pihak CS, bahwa layanan klikBCA akan terkunci jika :
1. Salah 3 kali berturut-turut memasukan password
2. Salah 3 kali memasukan verifikasi pada token keyBCA.
Dengan kondisi demikian maka bagi pengguna klikBCA, jika anda mendapatkan notifikasi kesalahan dalam memasukan kode kedalam keyBCA, sebaiknya saat melakukan kesalahan 2 kali, anda perlu log out dulu dari layanan klikBCA. Dengan demikian kesalahan key akan dihitung dari awal kembali.
Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi referensi anda yang memiliki klikBCA
Tags:
Internet Banking